Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS pengungsian penduduk ke tempat yang lebih aman. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Sehinggadaerah yang akan terjadi bencana dapat dilokalisasi menjadi daerah bahaya, daerah siaga, dan daerah aman bagi penduduk. Peristiwa Bencana Merupakan peristiwa kejadian bencana itu sendiri. Terhadap bencana-bencana yang dapat diramalkan, upaya-upaya preventif telah dapat dilakukan sehingga korban jiwa dan harta benda dapat di minimalkan.
Merekaterlatih penilaian dini, pengungsian dan penanganan pertama saat terjadi bencana. Para relawan SIbat akan lebih dulu penanganan kalau terjadi bencana. Kawasan perkampungan itu telah dipasang jalur pengungsian dan daerah aman untuk warga mengungsi. Juga pengalaman teknis mengevakuasi penduduk menuju lokasi pengungsian dalam waktu singkat
Evakuasidalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengungsian atau pemindahan penduduk dari daerah-daerah yang berbahaya, misalnya bahaya perang, bahaya banjir, meletusnya gunung api, ke daerah yang aman.
Vay Nhanh Fast Money. Badai, banjir, kebakaran hutan, dan kekeringan akibat kenaikan suhu yang menyebabkan kekacauan iklim, membuat lebih dari 30 juta orang mengungsi tahun lalu, demikian menurut laporan Pusat Pemantauan Pemindahan Internal IDMC. Ditambah dengan konflik perang dan kekerasan, yang memaksa 9,8 juta orang mengungsi di dalam wilayah perbatasan mereka, IDMC mencatat total jumlah pengungsi internal baru pada tahun 2020 menjadi 40,5 juta orang. Organisasi penelitian yang berbasis di Jenewa, Swiss, ini bahkan memperkirakan rekor baru yakni 55 juta orang hidup terlantar di negara mereka sendiri pada akhir tahun. Itu berarti, dua kali lipat jumlah pengungsi di dunia. Cuaca ekstrem meningkat secara tidak wajar akibat pembakaran bahan bakar fosil dan perubahan iklim. Faktor ini diprediksi akan membuat lebih banyak orang mengungsi dari rumah mereka akibat bencana seperti banjir dan badai, serta krisis seperti gagal panen dan kekeringan. Di negara-negara kaya, para politisinya telah mengemukakan kekhawatiran bahwa migrasi besar-besaran dari daerah yang lebih miskin dapat membebani layanan publik saat planet memanas. Namun gagasan ini dinilai hanya sebagai sebuah "gangguan" karena sebagian besar pengungsian sejatinya bersifat internal, kata Bina Desai, kepala program di IDMC. "Merupakan kewajiban moral untuk benar-benar berinvestasi dalam mendukung mereka di tempat mereka berada - daripada hanya memikirkan risiko ketika mereka tiba di perbatasan," tambahnya. Mengungsi akibat kekacauan iklim Laporan tahunan itu mencatat bahwa lebih dari 80% orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka pada tahun 2020 berada di Asia dan Afrika. Di Asia, sebagian besar orang terpaksa mengungsi karena cuaca ekstrem. Seperti di Cina, India, Bangladesh, Vietnam, Filipina, dan Indonesia, kombinasi dari pertumbuhan penduduk dan urbanisasi menyebabkan lebih banyak orang terdampak banjir akibat naiknya permukaan anak-anak akibat Topan Vamco yang melanda Filipina pada 2020 membawa barang-barang dari rumah mereka yang masih bisa diselamatkanFoto Aaron Favila/picture-alliance/AP Seperti topan terparah dalam 20 tahun terakhir yang baru-baru ini melanda India, memaksa pihak berwenang untuk mengevakuasi lebih dari orang di negara bagian Gujarat. Meskipun sistem peringatan dini berfungsi menyelamatkan banyak orang, namun banyak dari mereka yang tidak memiliki rumah untuk kembali. Selain itu, topan Amphan yang melanda Bangladesh tahun lalu, menyebabkan 2,5 juta orang mengungsi dan menghancurkan rumah. Laporan itu juga menunjukkan bahwa 10% orang yang mengungsi kehilangan tempat tinggal. Kalau di Asia banyak orang mengungsi akibat cuaca ekstrem, di Afrika sebagian besar pengungsian pada tahun 2020 justru disebabkan oleh konflik. Kekerasan yang terus-menerus terjadi, memaksa orang-orang meninggalkan rumah mereka di negara-negara seperti Burkina Faso dan Mozambik. Sementara perang baru juga dilaporkan bermunculan di negara lain seperti Ethiopia. IDMC memperkirakan setengah juta orang telah melarikan diri dari pertempuran di wilayah Tigray Ethiopia pada akhir tahun lalu. Sejak itu, UNICEF mencatat angka di atas satu juta pengungsi. Beberapa konflik juga diperparah dengan musim hujan yang sangat panjang dan lebat, yang mengakibatkan banjir dan bencana panen. Seperti di Somalia, Sudan, Sudan Selatan dan Niger, hujan deras memaksa pengungsi yang sejatinya sudah terlantar untuk kembali mengungsi di negara tersebut, demikian menurut laporan itu. Bencana lingkungan seperti ini memicu 4,3 juta orang mengungsi di sub-Sahara Afrika pada tahun 2020. Setidaknya setengah dari mereka masih mengungsi hingga akhir tahun. Di sisi lain, migran dari daerah pedesaan ke kota sering "dipaksa untuk menetap di daerah yang tidak aman untuk tempat tinggal dan rawan banjir atau bahaya lainnya," kata Lisa Lim Ah Ken, seorang spesialis iklim regional di Organisasi Internasional untuk Migrasi IOM PBB di Kenya. "Banyak yang bisa dilakukan, dimulai dengan pencegahan," tambahnya. Jumlah pengungsi semakin meningkat akibat konflik dan perubahan iklimFoto Alexis Huguet/AFP/Getty Images Perlu sumber daya untuk bermigrasi Para peneliti mengatakan hubungan antara iklim dan migrasi kurang dipahami dan terkadang dilebih-lebihkan. Sementara IDMC mengumpulkan data tentang pengungsian internal yang sebagian besar berasal dari bencana mendadak seperti banjir dan badai, hanya ada sedikit data tentang berapa banyak orang yang meninggalkan rumah karena krisis lingkungan seperti kenaikan suhu dan permukaan laut. Namun, meta-analisis yang diterbitkan pada bulan Maret oleh Pusat Analisis Kebijakan Ekonomi Universitas Potsdam menemukan bahwa bencana yang terjadi dalam waktu lama seperti gelombang panas dan kekeringan lebih cenderung meningkatkan migrasi daripada bencana yang melanda secara tiba-tiba seperti banjir dan badai. Alasannya, kaarena orang membutuhkan uang untuk bermigrasi, kata peneliti. Banjir dan badai biasanya berpotensi membuat mereka kehilangan dan merugi secara materi. Sementara mereka yang tetap tinggal, kebanyakan tanpa asuransi untuk membangun kembali rumah atau mata pencaharian, dapat terjebak dalam siklus cuaca ekstrem. Meskipun yang lain mungkin memilih untuk tetap tinggal karena alasan lain. "Jika Anda ingin bermigrasi, maka Anda memerlukan sumber daya untuk melakukannya," kata Barbora Sedova, ekonom yang mempelajari konflik dan migrasi di Institut Potsdam untuk Riset Dampak Iklim, dan salah satu penulis studi tersebut. "Yang tidak begitu banyak dibicarakan adalah populasi yang terperangkap di daerah asalnya dan yang sebenarnya kekurangan sumber daya untuk bermigrasi." Cuaca semakin ekstrem Perubahan iklim telah membuat cuaca ekstrem menjadi lebih ekstrem, termasuk di negara-negara kaya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Natural Hazards and Earth System Sciences pada bulan Maret menemukan bahwa risiko kebakaran hebat selama musim kebakaran hutan Australia 2019-2020 terjadi 30% lebih mungkin karena perubahan iklim akibat ulah manusia. Kebakaran itu menewaskan 34 orang dan menghancurkan ribuan rumah. Sementara, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications menemukan bahwa 13 persen dari faktor bencana Badai Sandy yang melanda New York pada tahun 2012 adalah akibat dari kenaikan permukaan laut. Seandainya planet tidak memanas akibat ulah manusia, dan dengan asumsi semua faktor lain tetap konstan, orang bisa terselamatkan dari banjir, berdasarkan pemodelan yang dilakukan para peneliti. Peneliti yang berfokus pada migrasi iklim telah menyerukan kepada pemerintah untuk segera mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi dengan perubahan iklim dan terus mendukung komunitas pengungsi. "Jika kita menciptakan peluang bagi orang-orang ini di kota - dalam hal pekerjaan, perumahan, kehidupan dan martabat - maka migrasi tidak harus menjadi masalah keamanan internasional," kata Sedova. "Jika dikelola dengan baik, bahkan dapat berdampak positif bagi negara." pkp/gtp
NilaiJawabanSoal/Petunjuk EVAKUASI Pengungsian penduduk dari daerah yang berbahaya KOLONI Daerah penempatan penduduk ESKIMO Penduduk daerah kutub POPULASI Jumlah Penduduk Suatu Daerah MENCACAH JIWA Menghitung banyaknya jumlah penduduk di suatu negara daerah; KOTA Kawasan padat penduduk TRANSMIGRASI Perpindahan penduduk dari satu daerah padat ke daerah yang lain ETNOLOGI Ilmu tentang unsur atau masalah kebudayaan suku bangsa dan masyarakat penduduk suatu daerah LETUSAN Ledakan tengah malam sering terdengar ~ senjata di daerah yang belum aman itu; CACAH JIWA Sensus penduduk MENULARI Menular kpd; menjangkiti penyakit malaria yang ~ penduduk daerah pelabuhan itu masih berjangkit terus; PENDUDUKAN 1 perbuatan atau hal menduduki suatu daerah dsb; 2 daerah dsb yang berkenaan dengan penduduk; GEMBOL, MENGGEMBOL Membawa barang di dalam saku kain dsb penduduk di daerah itu biasa ~ kotoran kuda dengan sarungnya MENTRANSMIGRASIKAN Memindahkan penduduk dari satu daerah pulau ke daerah pulau lain saat ini Pemerintah berusaha ~ sebagian penduduk Pulau Jawa ANCAMAN 1 sesuatu yang diancamkan menganggap sepi ~ itu; 2 perbuatan hal dsb mengancam ~ akan pembongkaran daerah itulah yang menggelisahkan penduduk; UNGSI, MENGUNGSI Pergi menghindarkan menyingkirkan diri dari bahaya atau menyelamatkan diri ke tempat yang dirasa aman khawatir gunung meletus tibatiba, penduduk diperintahkan ~; URBANISASI 1 perpindahan penduduk dari desa kota kecil, daerah ke kota besar pusat pemerintahan; 2 perubanan dari suasana cara hidup dsb desa ke kota MELALAP 1 memakan lalap; 2 menghabiskan kebakaran yang terjadi di daerah itu ~ puluhan rumah penduduk; 3 mengalahkan dengan mudah tanpa perlawanan kesebelasan langsung; 4 menggagah MAKMUR 1 banyak hasil desa itu sekarang dikenal sebagai daerah - padi; 2 banyak penduduk dan sejahtera tt negeri, daerah, dsb; 3 serba kecukupan; tidak kekurangan; MUKIM Orang yang tetap tinggal di Mekah lebih dari satu masa haji; penduduk tetap; 2 tempat tinggal; kediaman; 3 daerah dalam lingkungan suatu mesjid; 4 kawasan; JARANG Renggang atau lebar jaraknya tidak rapat tt tulisan, tumbuhan, tanaman, gigi, dsb; bersela-sela; tidak kerap tt tenunan, anyaman, dsb; tidak padat tt penduduk di suatu daerah SEKITAR Daerah sekeliling KAPITAN 1 gelar sebutan kepala daerah pd zaman pemerintahan Belanda di bawah raja, setingkat dengan camat di daerah Nusa Tenggara Timur dan Maluku; 2 ark... AKSEN 1 tekanan suara pd kata atau suku kata suku kata yang mengandung pepet dalam bahasa Indonesia tidak mendapat -; 2 pelafalan khas yang menjadi ciri ... CACAH Bilangan; jumlah; - baku n perhitungan banyaknya penduduk tetap suatu desa yang memiliki rumah dan pekarangannya; - jiwa 1 pencatatan atau pendafta...
pengungsian penduduk ke daerah aman